Menu Navigasi

05 August 2019

Patah Hati Adalah Moment Manis Bagi Penulis


"Tulisan ini hanya susunan kata sederhana, jangan dibuli, hanya perlu dibui di dalam hati"

Hobi menulis

Tidak ada yang menyenangkan dari terlukanya hati yang telah sekian lama mencintai. Tapi bukan berarti hal ini menjadi penghambat dari sebuah kreatifitas diri. Itu tergantung dari masing-masing pribadi apakah memilih terpuruk atau menjadikannya peluang untuk berkarya. Bagi seorang penulis sejati, patah hati tidak selamanya menjadi bagian paling horor, melainkan kesempatan untuk menuangkan segala isi hati dan pikiran menjadi karya tulis yang menarik.
Mungkin kalian pernah mendengar bahwa tulisan paling menyentuh itu lahir dari hati yang sedang jatuh cinta. Iya, benar sekali. Penulis akan lebih produktif ketika suasana hatinya sedang berbahagia. Ada banyak hal yang bisa dituliskan, kebaikan atau keindahan pasangan misalnya. Tapi ada yang lebih brilian dari sebuah kebahagiaan, yakni duka paling dalam.
Kabar gembira bagi penulis yang hatinya sedang dipatahkan. Ubahlah moment paling tragis menjadi manis dengan sebuah karya yang diperhitungkan oleh dunia. Ada banyak kisah-kisah sukses yang berangkat dari cerita hidup yang rumit. Siapa yang tidak mengenal Joanne Kathleen Rowling atau J.K Rowling, penulis seri novel Harry Potter, wanita berkebangsaan Inggris yang menjadikan karyanya mendunia. Perempuan ini mengalami kisah paling menyedihkan bahkan sempat mengalami depresi sebelum karyanya populer. 
Kenapa patah hati harus menjadi moment paling manis bagi penulis? Berikut ini beberapa alasannya: 
  • Sebagai Ajang Balas Dendam
Balas dendam di sini bukan berbalik menikam dengan benda-benda tajam, ini adalah balas dendam paling murahan yang pernah ada. Bukankah balas dendam paling keren adalah menjadikan diri lebih baik? Ya, jadikan moment ini sebagai peluang untuk membuktikan bahwa dia bukan segalanya.

  • Melatih Keikhlasan dan Ketabahan Diri
Ketika tidak ada luka, bagaimana hati akan ditangguhkan. Sederhananya seperti itu. Seseorang perlu berada di titik paling rumit untuk memberikan peluang kepada dirinya agar bisa belajar ikhlas. Mungkin selama ini hanya bisa menjalani banyak kebahagiaan, menerima yang datang tapi lupa jika ternyata pertemuan pasti berujung perpisahan. Dengan menuliskan segala yang tersimpan di dalam hati, lambat laun akan belajar bersahabat dengan kenyataan.
  • Membiasakan Diri Memaafkan
Tidak semua patah hati bermuara pada benci, justru luka paling mengagumkan adalah yang pandai memaafkan. Mungkin tidak mudah, tapi ini adalah keharusan untuk menjadikan patah hati sebagai moment paling manis. Mengingatnya saja mengundang air mata, lalu bagaimana bisa memaafkannya? Ya belajar! Air mata hanya bisa melemahkan ketika masih berderai, tapi sesaat setelah reda akan berbalik menangguhkan. Jadi, hati-hati bagi orang yang sampai menangis ketika terluka, setelah tangisnya reda, dunia pun bisa terpukau dengan hatinya yang melebihi kekuatan baja.
Sejatinya, penulis adalah orang yang paling mahir memaafkan. Bahkan mungkin suatu saat akan berterima kasih kepada yang melukainya karena telah memberi peluang hebat yang menjadikan karyanya banyak diminati.

  • Kesempatan Emas untuk Dekat kepada Tuhan
Kekuatan doa selalu melebihi apapun. Efek dari sujud-sujud panjang serupa cahaya yang menuntun rute perjalanan. Jangan malu menangis di hadapan-Nya karena cinta atau kebodohan diri sendiri, mungkin ini salah satu pengingat agar tidak terlalu berharap. Ciptakan moment paling romantis dengan Tuhan yang berisi curhatan-curhatan yang tidak perlu manusia ketahui.
Bagi seorang penulis, luka dari manisnya patah hati akan menjadi pelajaran yang bisa di-share kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Tidak perlu berpikiran akan kekurangan pembaca atau terkesan alay. Berbagi kebaikan saja, selebihnya itu urusan Tuhan.

Jadi bagaimana sahabat RUMPI? Menggalau terlalu lama bukan karakter seorang penulis ya, apalagi meratap dengan sangat. Selalu ciptakan peluang untuk tulisan-tulisan hebat. Nikmati kesedihan dengan mengundang banyak inspirasi baru yang bisa menjadi ladang dari kata-kata paling mengagumkan.